25 Agustus 2009

Mogol Sekolah, Bento Punya Dua 'Showroom' Motor

SALAH besar kalau ada orang bilang bahwa kesuksesan adalah bakat dan hanya bisa digenggam oleh mereka yang berasal dari trah atau keturunan keluarga sukses pula. Siapapun bisa meraih sukses, asalkan punya semangat pantang menyerah dan tekun. Muhammad Khoiron (39) memegang prinsip tersebut. Hingga akhirnya dia dapat membuktikan itu semua.
Pria yang akrab dipanggil Bento ini bisa dibilang hidupnya sekarang sudah mapan. Punya usaha cover jok sepeda motor, dua showroom motor bekas, mobil untuk menunjang pekerjaan, kendaraan keluarga, rumah milik pribadi dan tabungan sebidang tanah. Padahal pria asli Mojokerto Jatim ini tak pernah sekolah tinggi-tinggi, bahkan mogol di tengah jalan.
"Pernah SMA tapi tidak sampai lulus. Lalu saya merantau ke Yogya tahun 1988," ujarnya ketika ditemui KR di salah satu showroom sepeda motor bekas miliknya, Bento Mulya Motor di Jalan Monjali Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta suatu siang.
Masuk Yogya tahun 1988, Bento yang saat itu baru berusia 18 tahun mengaku galau. Karena selain tak punya cukup uang dan hanya berpendidikan rendah, ia juga tidak memiliki modal ketrampilan. Tapi niatnya merantau untuk mencari kehidupan yang lebih baik tak boleh surut. Untuk bisa sekadar makan, ia bekerja di sebuah pemasangan cover jok di Jalan Godean Km.5 dengan upah Rp 5.000 per minggu.
Setelah dua tahun bekerja ikut orang, terpikir dalam benaknya untuk mandiri. Tahun 1990 Bento mendirikan usaha pemasangan cover jok sepeda motor di Jalan Kolombo Samirono. Karena belum mampu membayar tenaga kerja, semua pekerjaan dilakukannya sendirian. Inilah saat-saat terberat yang harus dilalui Bento. Sebab hasil usahanya hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Selama tujuh tahun dirinya menjalani masa prihatin tersebut. Namun bukan Bento namanya jika gampang patah asa. Tahun 1997 ia nyambi makelaran sepeda motor bekas. "Saya melihat peluang itu, ketika beberapa sepeda motor yang dibawa ke tempat saya untuk diperbaiki joknya ternyata akan dijual," terang pria kelahiran Mojokerto 21 Januari 1970 ini.
Di sela-sela pekerjaannya memperbaiki jok, ia keluar masuk showroom menawarkan sepeda motor bekas. Namun lagi-lagi jalan terjal yang harus dilalui Bento. Motor yang ditawarkannya lebih sering ditolak ketimbang diterima oleh showroom. Ia menyadari, sebagai orang baru dalam bisnis tersebut masih butuh waktu untuk menanamkan kepercayaan.
"Sering, dari lima motor yang saya tawarkan, tak ada satupun yang diterima. Kalau nggak laku hari ini ya saya tawarkan lagi besok. Besok juga nggak laku, ya ditawarkan besoknya lagi," ujarnya.
Pantang menyerah. Itu yang dilakukan Bento sehingga kesulitan demi kesulitan berhasil dilaluinya dengan mulus. Setelah pekerjaan sales freelance sepeda motor bekas hasilnya dirasa memadai, tahun 2002 ia melepas pekerjaannya memperbaiki jok dan sepenuhnya berkonsentrasi untuk distribusi motor-motor bekas ke showroom. Sedangkan usaha jok sepeda motor diserahkan kepada para pekerja.
Bento yang awalnya hanya menjadi perantara, lambat laun mampu membeli sepeda motor bekas dengan uangnya sendiri untuk dijual kembali ke showroom. Dari satu buah sepeda motor yang mampu ia beli, berkembang menjadi dua, tiga, empat dan seterusnya. Dengan modal relasi yang makin luas pula, akhirnya terkumpul keberanian Bento untuk mendirikan sendiri showroom tahun 2006 di Jalan Monjali.
"Selama bergaul dengan sesama makelar dan keluar masuk showroom, saya jadikan sarana untuk belajar. Bagaimana sistem administrasinya, marketing dan sebagainya. Karena sudah main dengan uang besar maka harus dengan konsep atau sistem yang tertata," jelas Bento.
Usahanya berkembang pesat. Pria yang menikahi perempuan asli Yogya, Reni Wulandari dan telah dikaruniai dua orang anak masing-masing berumur dua tahun dan dua bulan ini membuka lagi satu showroom motor bekas di Jalan Kolombo Samirono pada awal tahun 2009.
Kini saatnya Bento menikmati buah perjuangan panjang. Masing-masing showroom miliknya memajang sekitar 25 sepeda motor setiap hari. Hasil penjualannya pun lumayan, rata-rata 120 unit per bulan untuk kedua showroom-nya. "Jujur, selalu berinovasi dan jangan pernah menyerah," tandas Bento membagi resep kesuksesannya. (Aksan Susanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar